Pembukaan Pelatihan Kemandirian Bagi Warga Binaan Lapas Kelas I Palembang dihadiri oleh Seluruh pegawai Lapas Kelas I Palembang dan Warga Binaan yang akan mengikuti Pelatihan Kemandirian.
Wujud pelayanan terhadap Warga Binaan adalah salah satu kewajiban bagi Seluruh Pegawai Lapas Kelas I Palembang melalui koordinasi dengan BLK-PPKT/NAKERTRANS menghadirkan pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan berupa Pangkas Rambut dan Pertanian Kates dan Palawijaya.
Sebanyak 50 warga akan dilatih langsung oleh tenaga ahli dari BLK-PPKT yang akan dilaksanakan di Aula Lapas Kelas I Palembang.
Kepala BLK-PPKT dalam sambutannya menyampaikan “terimah kasi kepada Lapas Kelas I Palembang yang sudah turut mengundangan kami untuk hadir melayani warga binaan, kita akan mendatangkan tenaga ahli khusus dalam bidangnya, untuk bekal warga binaan dalam berwirausaha setalah melaksanakan hukumannya setelah ini”.
Kalapas juga menyampaikan dalam sambutanya banyak terimah kasih kepada Kelapas BLK-PPKT dan jajaranya yang sudah hadir dalam pembukaan kali ini, semoga apa yang akan dilaksanakan berjalan dengan lancar Kalapas juga menambahkan untuk Warga Binaan “Belajar dan Pahami dengan sungguh sungguh apa yang akan diajarkan kepada kalian, dan Pelajari juga cara Pamasaran untuk bagaimana memaskaran secara baik. Dan juga untuk petugas Awasi Pelaksanaanya Agar tercipta Keamanan dan Ketertiban dalam pelaksanaannya.
Dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 tahun 2019. Seperti biasa Lapas Kelas I Palembang mengadakan Pekan Olahraga dan Seni untuk Warga Binaan setiap Tahunya.
Pada Tahun ini Porseni berlangsung selama 10 Hari adapun beberap perlombaan yang dilombakan seperti volly, futsal, dsb.
Pada hari ini 19 Agustus, Puncak Acara Porseni sekalian pembagian hadiah dan Hiburan untuk warga binaan. Sangat Antusiasme warga binaan sangat dirasakan di dalam acaranya.
Dalam sambutan nya Kabid Pembinaan Dapat Sembiring mewakili Kalapas Kelas I Palembang, sangat mengapreasiasi untuk Seluruh warga Binaan yang sudah bertasipasi dan tetep menjaga keamanan dan ketertiban. Dan tidak lupas apreasiasi yang setinggi tingginya bagi Seluruh Pegawai Lapas Kelasi I Palembang yang sudah mengadakan acara ini sehingga sukses sampai hari ini.
Palembang 17 Agustus 2019. Bertepatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74. Sesuai aturan UU setiap Warga Binaan Berhak mendapatkan Remisi setiap hari Kemerdekaan Indonesia.
Tahun ini Acara pembagian Remisi 17 agustus di jajaran Kementrian Hukum dan Ham Sumatera Selatan diadakan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Pakjo Kota Palembang.
Adapun Kalapas Kelas I Palembang Beserta Jajaran turut hadir untuk mengikuti kegiatan acara. Selanjutnya sejumlah 1239 surat Keputuas Remisi untuk Warga Binaan Lapas Kelas I Palembang diterimah langsung okeh Kalapas Kelas I Palembang ‘Riyanto’
Semoga ini menjadi semangat bagis Warga Binaan untuk berperilaku baik selama menjalani masa tahanan dan menjadi motivasi mereka agar lebih baik kedepanya sampai bebas nanti
Dalam kegiatan wisudah Tahfidz Qur’an ke-V yang diselengarakan di Lapas Kelas I Palembang hari ini, ada sosok warga Binaan yang menjadi sorotan yaitu Pak Cipto Wiyono.
Pak Cipto adalah warga binaan Lapas Kelas I Palembang yang selalu aktif dalam kegiatan Kerohanian di Lapas Kelas I Palembang. Di dampingi oleh Pak Zubaidi pegawai Lapas Kelas I Palembang yang dibidang kerohanian Pak Cipto Selalu menghafal Al Qur’an Setiap harinya.
Dalam Kegiatan kemarin pak cipto mendapat apreasiasi dari seluruh tamu undangan yang hadir termasuk jajaran Kementrian Hukum dan Ham Sumatera Selatan.P Pak Cipto juga perna menjadi Juara 1 dalam lombang Hafal Qur’an se Sumatera Selatan dalam acara Di Hut Pemasyrakatan di Lembaga Pemasyrakatan Perempuan.
(Palembang 15 Agustus 2019) dalam rangkaian kegiatan Pembinaan di Lapas Kelas I Palembang khususnya kerohanian telah sukses mengantarkan beberapa wagra binaan menjadi Tahfizh Al-Qur’an.
Hari ini (Kamis 15 Agustus 2019) adalah puncak rangkaian dari pembinaan kerohanian yaitu acara Wisudah Tahfidz Al Qur’an yang langsung dihadiri beberapa tamu undangan termasuk Kakawanwil Kementrian Hukum dan Ham Sumatera Selatan beserta jajaran, Stake Holder yang bekerja sama dengan Lapas Kelas I Palembang, dan Beberapa Keluarga dari WBP yang diwisuda.
Dalam kegiatan kali ini 25 Warga Binaan Secara Langsung diwisudakan oleh Kakawanwil Kemenkumham Sumatera Selatan Sudirman D Hury. semua warga binaan yang diwisudakan tahun ini merasa sangat senang dan bersukur karena mereka menjadi diri yang lebih baik lagi dan mencintai agama.
dan warga binaan akan terus belajar agama selama mereka menjalani masa tahanan dan akan terus menjadi lebih dari setelah keluar
PALEMBANG — Petugas Pemasyarakatan dan warga binaan pemasyarakatan se-Indonesia berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan rekor dunia, pada Kamis (15/8/2019). Pemecahan rekor untuk kategori tari kolosal tersebut dilakukan oleh 633 lebih lapas dan rutan di seluruh Indonesia secara serentak melalui streaming aplikasi Zoom. Salah satu Lapas yang turut berpartisipasi dalam pemecahan rekor MURI tersebut adalah lembaga pemasyarakatan klas 1 palembang. Di lapas palembang tersebut, 100 warga binaan turut andil dalam pemecahan rekor.
Petugas Pemasyarakatan dan warga binaan melakukan tarian kolosal dengan musik melalui Video teleconference dari Lapas Kelas 1 Tanggerang sebagai pusat pemecahean rekor. kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian Kemenkumham dalam menyambut HUT ke-74 RI. Pemecahan rekor ini digagas oleh Dirjen Pemasyarakatan dalam menyambut HUT RI dengan melibatkan warga binaan,Kamis (15/8/2019).
Total ada 300.000 lebih warga binaan yang melakukan tari secara serentak. Lagu yang mengiringi tari berjudul Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya yang diciptakan oleh Kepala Dirjen Permasyarakatan Sri Pungguh Budi Utami. Koreo tari ini diciptakan oleh Napi LP Perempuan Jakarta, ungkapnya. Selain memecahkan rekor dunia, tarian tersebut dilakukan dalam rangka memberikan pembinaan kepada napi yang ada di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, pemecahan rekor MURI juga sebagai bukti jika semua orang mampu berkarya dan berkontribusi tanpa terhalangi jarak dan keadaan. Buktinya warga binaan bisa mampu berkontribusi memecahkan rekor, padahal mereka ada dalam tahanan. melanjutkan, selain Lapas kelas 1 palembang, tari kolosal yang dilakukan secara live tersebut juga diikuti oleh lapas se-sumatera selatan. (Ahmad)
Palembang – (sumsel.kemenkumham.go.id) – Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang mewisuda 23 orang Tahfidz Al-Qur’an yang merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Kamis (15/8). Kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Yayasan Amil Zakat PT. Pupuk Sriwijaya (YAZRI) Palembang tersebut digelar di halaman Lapas Kelas I Palembang yang berlokasi di Merah Mata.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan,
Sudirman D.Hury, yang didampingi oleh Kepala Divisi Adminstrasi (Indra
Gunawan Begab), Kepala Divisi Pemasyarakatan (Giri Purbadi), Kepala
Divisi Keimigrasian (Hendro Tri Prasetyo), serta Kepala Lapas Kelas I
Palembang (Riyanto). Turut hadir pula para Kepala Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dan Pejabat Struktural pada lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumsel,
Ketua YAZRI Palembang, Kapolsek Ilir Barat I dan Sako, dan beberapa
perwakilan dari stakeholders perbankan.
Kegiatan wisuda tahfidz ini adalah salah
satu pembinaan kepribadian WBP yang juga merupakan perwujudan nyata
dari program “Masuk Napi Keluar Santri” yang digagas oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumsel, Sudirman D. Hury. Kegiatan
wisuda ini bertujuan untuk memberikan bekal ilmu agama kepada para WBP
santri dengan harapan agar setelah selesai menjalani masa hukuman dalam
Lapas, mereka dapat kembali diterima di lingkungan masyarakat dengan
bekal ilmu agama yang telah diperoleh.
Sebanyak 23 santri yang menjadi peserta
wisuda ialah para WBP yang telah berhasil menghafal juz Al-Qur’an, mulai
dari 30 juz, 21 juz, 11 juz, hingga 1 juz. Acara wisuda ditandai dengan
pengalungan gordon wisudawan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham
Sumsel yang dilanjutkan dengan penyerahan kitab suci Al-Qur’an serta
piagam dan bingkisan kepada para wisudawan oleh Kepala Divisi
Pemasyarakatan, Kepala Lapas Kelas I Palembang, dan Ketua YAZRI.
Pada saat menyampaikan sambutan, Ketua
YAZRI Palembang (Sulaiman) mengatakan bahwa ini merupakan tahun kelima
para WBP yang telah tahfidz Al-Qur’an diwisuda. Ia pun mengucapkan rasa
syukur karena YAZRI dapat berkontribusi dalam program pembinaan dengan
mendatangkan para pengajar di Lapas Kelas I Palembang. “Semoga kegiatan
ini dapat menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat, serta
para wisudawan tetap konsisten mengamalkan ilmu agama yang didapat
setelah menyelesaikan masa pidananya di dalam Lapas,” pesannya. Ungkapan
itu pun diamini oleh Kalapas Kelas I Palembang (Riyanto). Ia juga
menambahkan bahwa kegiatan ini manifestasi dari program “Bersih-bersih
30 menit setiap hari” di Lapas/Rutan yang selalu digadang-gadangkan oleh
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Giri Purbadi) di tiap kesempatan.
Menurutnya, program tersebut tidak hanya dalam konteks bersih lingkungan
saja, tetapi juga mencakup kebersihan dalam diri atau kerohanian.
Kemudian dalam sambutan Kepala Kantor
Wilayah Kemenkumham Sumsel, Sudirman D. Hury menyampaikan bahwa acara
ini merupakan wisuda tahfidz tahun ketiga selama masa jabatannya sebagai
Kakanwil, yaitu pada tahun 2017, 2018, dan 2019. Menurutnya kegiatan
wisuda ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi sebagai wujud rasa
syukur karena para WBP telah berhasil menghafalkan Al-Qur’an, baik yang
khatam 30 juz maupun baru sanggup menghafal beberapa juz saja. “Saya
sangat mengapresiasi dan bangga dengan kegiatan pembinaan yang telah
dilaksanakan Lapas Kelas I Palembang yang bekerja sama dengan YAZRI
Palembang. Tentu ini merupakan bentuk sinergitas yang positif dalam
melaksanakan pembinaan kepada WBP khususnya dalam bidang keagamaan,”
terang Kakanwil.
Pimpinan tertinggi di Kanwil Kemenkumham
Sumsel yang juga sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan
Wilayah Syarikat Islam Sumsel itu menjelaskan bahwa sebagai kitab suci
umat Islam, Al-Qur’an sangat berguna karena berisi firman-firman yang
diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril.
“Begitu luar biasa manfaat jika kita
mengkaji lebih dalam kandungan Al-Qur’an,” kata Sudirman. “Al-Qur’an
memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai petunjuk
(Al-Huda) dan sebagai pemisah atau pembagi (Al-Furqon). Al-Qur’an juga
dapat berfungsi sebagai obat (Al-Asyifa) bagi penyakit hati dan juga
sebagai nasihat (Al-Mau’izah) karena merupakan sumber pokok ajaran agama
Islam,” jelasnya. Oleh karena itu, ia mengatkan bahwa ada beberapa
kewajiban umat Islam terhadap Al-Qur’an, antara lain membaca dan
menghafalkannya, mempelajarinya, mengajarkannya, bahkan mengamalkannya.
“Tugas kita tidak cukup hanya membacanya saja, tetapi juga harus
memahami isinya. Sebab tidak hanya dengan membacanya saja kita mendapat
pahala, tapi juga dengan mendengarkannya,” ujarnya lagi.
Sudirman juga mengatakan bahwa inilah
salah satu manfaat dari program “Masuk Napi Keluar Santri” karena tidak
hanya mengutamakan pembinaan pada saat di dalam Lapas saja, melainkan
faedahnya masih dapat dirasakan setelah para WBP kembali ke lingkungan
masyarakat. “Saya menghaturkan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada mitra yang telah mendukung program ini, khususnya Yayasan Amil
Zakat PT. Pusri (YAZRI) yang selalu konsisten memberikan spirit dan
semangat sehingga para WBP mampu menghafal Al-Qur’an,” ungkap Sudirman.
“Selain itu, masih ada program “One Day, One Juz” yang juga dicanangkan
oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan, sehingga WBP lain yang belum hafidz,
Insya Allah masih bisa khatam,” harapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan betapa
Al-Qur’an memiliki banyak fungsi, tidak hanya bagi agama Islam, tapi
juga bagi seisi dunia. Banyak hal yang bisa dipelajari seperti ilmu
tasawuf hingga ilmu sejarah. Bahkan menurutnya, dengan memaknai
Al-Qur’an kita dapat menyelesaikan persoalan yang pelik hingga
pertikaian antar umat manusia. “Saya yakin memang efektif jika pembinaan
spiritual melalui hafalan Al-Qur’an dikedepankan. Kiranya para WBP yang
ingin mengajukan PB/CB minimal bisa menamatkan 1 juz,” ia berpesan.
“Akhir kata, saya mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan tahfidz
Al-Qur’an. Saya berharap semuanya dapat melestarikan dan menjaga hafalan
yang telah dicapai, lebih baik lagi jika kita dapat mengkristalkannya
dalam diri,” tutupnya.
Usai kegiatan wisuda, acara pun dilanjutkan dengan penampilan seni oleh para WBP yang tergabung dalam Grup Hodrah Lapas Kelas I Palembang. Selain itu juga, turut unjuk gigi para WBP dari Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, mulai dari pertunjukan tarian, grup kasidah, dan penampilan band. (sumsel.kemenkumham.go.id)
(Selasa, 06 Agustus 2019) Palembang Kegiatan Aksi Sosial yang dilaksanakan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 di.
dalam kegiatan ini diikuti oleh Kalapas, Staff, dan Warga Binaan. Kegiatan Donor Darah ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan Lapas Kelas I Palembang Setiap tahunya.
Aksi donor darah ini merupakan bentuk solidaritas sosial Lapas Kelas I Palembang kepada sesama. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat serta membantu pihak-pihak yang benar-benar membutuhkan.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Lapas Kelas I Palembang ini setidaknya lebih dari 100 pendaftar yang ingin mendonorkan darahnya. Para peserta terdiri dari Pegawai dan Warga Binaan.
“Dari peserta yang mendaftar rata-rata banyak yang lolos sementara sebagian kecil yang tidak lolos karena tekanan darah dan hemoglobinnya tidak memenuhi syarat.
Jum’at 2 Agustus – dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Inonesia yang ke-74 jatuh pada 17 Agustus 2019 nanti Lapas Kelas I Palembang melaksanakan Porseni (Pekan Olaghraga dan Seni) yang. pada hari ini dilaksanakan Upacara Pembukaan Perayaan Pekan Olahraga dan Seni di Lapas Kelas I Palembang yang diikuti oleh seluruh Pegawai dan Warga Binaan.
Dalam pembukaanya Kalapas Kelas I Palembang sangat mengapresiasi kinerja seluruh pegawai yang terlibat dalam perencaan pelaksanaan PORSENI kali ini, dalam pembukaanya sudah sangat baik sehingg berjalan dengan hikmat dan sungguh-sungguh
Kalapas juga mengingatkan semua elemen yang terlibat untuk semangat terutama bagi Warga Binaan yang mengikut Lomba haru semangat untuk menjadi juara dalam PORSENI ini, jangan berdiam diri kamar hunian mari berpatisipasi dalam PORSENI kali ini, Menang dan Kalah itu pasti ada yang terpenting kita meriahkan.
Kalapas juga mengingatkan untuk pegawai dan WBP untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaanya. terakhir Kalapas menambahkan untuk menyiapkan Tarian Indonesia Bekerja yang diinstrusikan langsung dari Dirjen Pas nanti.